Rabu, 30 Maret 2016
Kamis, 17 Maret 2016
Ilmu Lingkungan -Individu-
Muhammad Isa / 36413009
3ID08
LINGKUNGAN HIDUP
III. Daya Dukung Lingkungan Hidup
Ilmu Lingkungan hidup datang sebagai bidang, substantif aktif penyelidikan ilmiah di tahun 1960-an dan 1970-an didorong oleh : (a) perlunya pendekatan multi-disiplin untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks. (b) kedatangan hukum lingkungan substantif memerlukan lingkungan yang spesifik protokol penyelidikan dan. (c) kesadaran masyarakat tumbuh dari sebuah kebutuhan untuk tindakan dalam menangani masalah lingkungan Dalam penggunaan umum, "ilmu lingkungan" dan "ekologi" sering digunakan secara bergantian, namun secara teknis, ekologi hanya mengacu pada studi tentang organisme dan interaksi mereka satu sama lain dan lingkungan mereka.
3ID08
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Komponen penyusun, unsur abiotik(A), biotik (B) dan Sosial budaya
(C/culture); ada unsur alami dan buatan (krn ada unsur manusia dan perilakunya. Manusia adalah
bagian dari lingkungan hidup => terpengaruh dan mempengaruhi lingkungan
hidup. Jadi, bertujuan memahami arti penting lingkungan hidup bagi umat
manusia, dengan mengetahui masalah lingkungan dan upaya mengatasi masalah
tersebut.
Apakah Ilmu Lingkungan dapat disebut Ilmu?
• Hakekat science =>
Karakteristik ilmu pengetahuan; meliputi kejelasan;
1. Obyek
2. Permasalahan (kajian)
3. Cara memperoleh (metodologi)
4. Produk-produk (hasil)
5. Kecenderungan (trend) perkembangan
I. Ilmu lingkungan adalah bidang akademik
multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia,
ekologi, ilmu tanah, geologi, sains
atmosfer, dan geografi untuk mempelajari
lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk
mempelajari sistem lingkungan.[1]
Bidang
terkait untuk dipelajari yaitu pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan. Pembelajaran lingkungan
menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia,
persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain
dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan
lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi,
mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber
daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan
seringkali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu
lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun
1960an dan 1970an, didorong oleh:
a)
kebutuhan
pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
b)
kedatangan
hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
c)
tumbuhnya
kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah
lingkungan
Publikasi bertemakan lingkungan
karya Rachel Carson, Silent
Spring, mendorong berkembangnya ilmu lingkungan,[2] bersamaan dengan bencana lingkungan
seperti tumpahan minyak Santa Barbara tahun 1969 dan sungai
Cuyahoga di Cleveland, Ohio,
juga pada tahun 1969.
National
Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan
sebagai program
yang fokus pada aplikasi prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari
lingkungan fisik dan solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek
seperti meredakan atau mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi
antara masyarakat dan lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam. Termasuk
kaidah permodelan dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi,
statistik, dan matematika.[3]
II. Komponen
Ilmu
atmosfer fokus pada atmosfer bumi, dengan
menitik beratkan pada hubungan ke sistem lainnya. Ilmu atmsfer mencakup
pembelajaran meteorologi, fenmena gas rumah kaca, permodelan persebaran atmosfer terkait
kontaminasi di udara,[4][5] fenomena propagasi suara terkait dengan
polusi suara, hingga polusi cahaya.
Pada
kasus pemanasan global,
ahli fisika membuat permodelan komputer
terhadap sirkulasi atmosfer dan transmisi radiasi inframerah, ahli kimia memeriksa susunan kimia atmosfer dan reaksinya, ahli biologi
menganalisis kontribusi karbon dioksida
hewan dan tumbuhan, dan pakar di bidang meteorologi dan oseanografi memperkaya pemahaman dinamika
atmosfer.
2. Ekologi
Ekologi
adalah studi interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ahli ekologi
menginvestigasi hubungan antara populasi organisme dan karakteristik fisik dari
lingkungan mereka, seperti konsentrasi bahan kimia; atau menginvestigasi
interaksi antara dua populasi organisme yang
berbeda melalui hubungan simbiotik atau kompetisi.
Kimia lingkungan adalah studi
perubahan kimia di dalam lingkungan. Prinsip studi mencakup kontaminasi tanah dan polusi air. Topik analisis mencakup degradasi
kimia di dalam lingkungan, transportasi multi-fase kimiawi (evaporasi pelarut
bahan kimia yang mencemari lingkungan) dan efek bahan kimia terhadap biota.
4. Geosains
Geosains mencakup geologi lingkungan,
ilmu
tanah lingkungan, fenmena vulkanik, dan efolusi kerak bumi. Dalam
beberapa sistem klasifikasi, geosains juga mencakup hidrologi, termasuk oseanografi.
Ilmu lingkungan adalah
ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih
luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu
Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan
berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup
(termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan
(environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Perbedaan utama
ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan
yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak
perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan
perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya:
biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi,
demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan
memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan
salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad
hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial,
ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu
poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu
sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya.
III. Daya Dukung Lingkungan Hidup
Adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendu-kung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Pencemaran
Lingkungan Hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan ling-kungan hidup
tidak bisa berfungsi lkagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan, Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.
Ilmu Lingkungan hidup datang sebagai bidang, substantif aktif penyelidikan ilmiah di tahun 1960-an dan 1970-an didorong oleh : (a) perlunya pendekatan multi-disiplin untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks. (b) kedatangan hukum lingkungan substantif memerlukan lingkungan yang spesifik protokol penyelidikan dan. (c) kesadaran masyarakat tumbuh dari sebuah kebutuhan untuk tindakan dalam menangani masalah lingkungan Dalam penggunaan umum, "ilmu lingkungan" dan "ekologi" sering digunakan secara bergantian, namun secara teknis, ekologi hanya mengacu pada studi tentang organisme dan interaksi mereka satu sama lain dan lingkungan mereka.
IV. Ekologi sebagai dasar Ilmu Lingkungan
• Ekologi
(Ecology) ≠ Ilmu Lingkungan (Environmental Science) • Ecology = Environmental
Biology • Parker (1990): “The study of environmental science encompasses the
field of ecology, geophysics , geochemistry, forestry, public health,
meteorology, agriculture, oceanography, soil science, and mining, civil,
petroleum, and power engineering” . Ecology is a part of Environmental Science.
Ecology is not just a part of Environmental Science. => Environmental Science is based on
Ecology. Explanation: Ekologi berasal dari kata oikos, rumah atau tempat
tinggal dan logos, ilmu atau
pengetahuan. Ilmu tentang rumah atau tempat tinggal. Misalnya ikan hidup atau
bertempat tinggal (berhabitat) di perairan danau (perairan adalah sebagian
kecil dari lingkungan) di dalam danau tidak hanya hidup si ikan, tetapi juga
ada makhluk hidup lain saling berinteraksi juga ada interaksi antara penyusun
tempat tinggal tersebut. Ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan
tempat tinggalnya, sedangkan organisme maupun tempat tinggalnya dipelajari
dalam berbagai cabang ilmu. Jadi, Lingkungan adalah. satu kesatuan ekosistem.
Ekosistem adalah tatanan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
V. Manusia dan Lingkungan
Manusia merupakan bagian
dalam sistem lingkungan • Peradaban manusia berkembang berhubungan dengan sistem
lingkungan. Pandangan manusia terhadap lingkungan, pendekatan antroposentrik,
pendekatan altruistik lebih bijak, karena menganggap semua mempunyai hak hidup
yang sama, pemikiran secara holistik.
Langganan:
Postingan (Atom)