Andaikata setiap orang mengetahui dengan baik bahaya memutus tali
persaudaraan, maka ia akan berupaya sungguh-sungguh menyambung tali
persaudaraan karena beberapa hal:
>Pertama, memutus tali
persaudaraan menjadikan hidup seseorang terasa sempit, tidak nyaman dan
jauh dari berkah Allah SWT. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW
bersabda,
"Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan
dimudahkan urusannya, maka hendaknya ia menyambung tali persaudaraan."
(HR. Bukhari-Muslim).
>Kedua, amal perbuatan mingguan orang
yang memutus tali persaudaraan tidak diterima oleh Allah SWT. Dari Abu
Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya
amal perbuatan anak Adam dihadapkan kehadirat Allah SWT pada setiap
Kamis malam Jumat. Dan Allah tidak menerima amal perbuatan orang yang
memutus tali persaudaraan."
>Ketiga, pemutus tali persaudaraan
mendapatkan laknat dari Allah SWT sebab merupakan sifat dari
orang-orang fasik. Allah SWT berfirman,
"Dan orang-orang yang
merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya disambungkan dan mengadakan
kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi
mereka tempat kediaman yang buruk." (QS. Ar-Ra'd: 25).
>Keempat,
pemutus tali persaudaraan termasuk perbuatan dosa besar dan siksanya
disegerakan oleh Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Dari Abu Bakar RA
dari Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada dosa yang lebih cepat balasannya dari Allah di dunia dan akhirat dari pada permusuhan dan memutus tali persaudaraan."
>Kelima,
pemutus tali persaudaraan tidak akan masuk surga karena perbuatannya
bertentangan dengan prinsip-prinsip kebajikan dan sifat orang-orang yang
berilmu. Dari Jabir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan keluarga." (HR. Bukhari).
>Keenam, pemutus tali silaturahim menjauh dari tanda-tanda keimanan. Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-nya, maka hendaknya
memuliakan tamunya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hendaknya menyambung tali persaudaraan." (HR. Bukhari-Muslim).
>Ketujuh, pemutus tali persaudaraan merenggangkan hubungan dengan Sang Pencipta. Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Silaturahim
berkaitan erat dengan Arsy dan berkata, ‘Barang siapa menyambungku,
maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa memutusku, maka Allah
akan memutusnya’." (HR. Bukhari-Muslim).
Semoga tali persaudaraan tetap terjaga. Amiin...
source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar