Muhammad Isa / 36413009
4ID08
Kewirausahaan#
1. Kewirausahaan berasal dari bahasa
Perancis yang berarti perantara. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira,
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari
segi etimologi (asal usul kata). Sedangkan ada pendapat yang mengatakan bahwa
kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan
merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial
yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Tiga
jenis perilaku kewirausahaan :
a) Memulai inisiatif, berarti memiliki pola pikir yang
luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
b) Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme
sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis. Artinya
seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam
kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya
c) Diterimanya resiko dan kegagalan. Seorang wirausaha
juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu
kegagalan dalam usahanya.
Wirausahawan adalah orang yang
merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya
menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan,
inovasi dan cara-cara baru. Kewirausahaan dalam perspektif sejarah, muncul pertama
kali di Inggris pada akhir abad 18, diawali dengan penemuan-penemuan baru
seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan
dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan
kekayaan bukan tujuan utama. Karakteristik wirausahawan menurut McClelland :
a) Keinginan untuk berprestasi, Berorientasi pada tujuan
dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna. Gila kerja (workholic)
dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan (perfectionist). Tidak
suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat diselesaikan. Haus akan prestasi
sempurna (excellence). Tuntas dalam mengerjakan tugas.
b) Keinginan untuk bertanggung jawab, Teguh pendiriannya.
Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan, sehingga terkadang
cenderung keras kepala tetapi sebenarnya mempunyai konsep dan alasan yang kuat
dalam melakukan sesuatu. Berperilaku profesional dalam arti punya tanggung
jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya,
serta jujur dan terbuka.
c) Preferensi kepada resiko-resiko menengah, mengevaluasi
resiko dan dampaknya terlebih dahulu, mencari keputusan yang tepat dan optimal,
tidak takut terhadap resiko karena ia kuat dalam hal intuisinya, waspada dan
antisipatif sehingga selalu berperilaku proaktif.
d) Persepsi kepada
kemungkinan berhasil
e) Rangsangan oleh
umpan balik
f) Aktivitas energik
g) Orientasi ke masa
depan
h) Keterampilan dalam
pengorganisasian
i) Sikap terhadap
uang
2. Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah
muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18. Diawali dengan
penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama
mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan
kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Karakteristik
Wirausahawan Menurut McClelland :
a)
Keinginan untuk
berprestasi artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki keinginan untuk
berprestasi di bidang usahanya.
b)
Keinginan untuk
bertanggung jawab artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki keinginan
untuk bertanggung jawab penuh terhadap usahanya.
c)
Preferensi kepada
resiko-resiko menengah artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki
Preferensi kepada resiko-resiko menengah di bidang usahanya.
d)
Persepsi kepada kemungkinan
berhasil artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki persepsinya
sendiri kepada kemungkinan keberhasilan pada bidang usaha yang diambilnya.
e)
Rangsangan oleh
umpan balik artinya wirausahawan haruslah menunjukkan rangsangan atau
ekspresi terhadap umpan yang diberikan oleh para kompetitor.
f)
Aktivitas energik
artinya wirausahawan haruslah energik setiapmelakukan aktivitas.
g)
Orientasi ke masa
depan artinya wirausahawan haruslah memiliki orientasinya sendiri akan
berubahnya zaman atau masa depan yang akan datang.
h)
Keterampilan dalam
pengorganisasian artinya wirausahawan haruslah terampil dalam
berorganisasi.
i)
9. Sikap
terhadap uang artinya wirausahawan haruslah mempunyai sikap
tersendiri kepada keuntungan yang diperolehnya.
Penentuan potensi
kewirausahaan dibawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi sesuksesan bagi
kewirausahaan:
a)
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n-Ach tinggi.
b)
Kemampuan inovatif
artinya wirausahawan haruslah inovatif dalam mendesain atau merancang
produk dari usahanya.
c)
Toleransi terhadap
kemenduaan (ambiguity) artinya wirausahawan haruslah dapat memberikan
toleransi terhadap keinginan untuk menduga-duga.
d)
Keinginan untuk
berprestasi artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki keinginan untuk
berprestasi di bidang usahanya.
e)
Kemampuan
perencanaan realistis artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki kemampuan
yang realistis dalam melakukan perancangan.
f)
Kepemimpinan
terorientasi kepada tujuan artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki sikap
kepemimpinan terorientasi terhadap tujuan yang telah ditentukannya .
g)
Obyektivitas
artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki Sikap obyetivitas di bidang
usahanya.
h)
Tanggung jawab
pribadi artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki Tanggung jawab
pribadi di bidang usahanya.
i)
Kemampuan
beradaptasi artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki Kemampuan
beradaptasi di bidang usaha yang telah dipilihnya.
j)
Kemampuan sebagai
pengorganisasi dan administrator artinya seorang wirausahawan haruslah memiliki
kemampuan berorganisasi dan mampu sebagai seorang administrator sekalipun.
3. a.
Kebutuhan untuk berprestasi (n-ACH)
n-ACH adalah motivasi untuk
berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi
tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya
sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Contoh : Seorang
wirausahawan yang ingin membuat karyawannya mencintai usaha yang dibangun
oleh wirausahawan tersebut dengan membuat strategi umpan balik.
b. Kebutuhan untuk berafiliasi
(n-Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan
Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif
dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai
kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan
interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang
memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku
karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Contoh : Seorang
karyawan yang ingin membangun hubungan yang erat antar karyawan lainnya di
sebuah badan usaha.
c. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk
ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain. Contoh : Seorang wirausahawan yang menanamkan prilaku yang baik
terhadap usahanya sendiri sehingga karyawannya mengikuti wirausahawan tersebut
tanpa perlu dipaksa atau disuruh.
4. Terdapat beberapa sumber gagasan dalam
identifikasi peluang usaha baru, antara lain: a) Konsumen. Wirausahawan harus
selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen. b) Perusahaan yang
sudah ada. Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada serta mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada. c) Saluran distribusi. Merupakan sumber
gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d) Pemerintah. Merupakan sumber pengembangan baru yang terdiri dari 2 cara,
yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah
produk baru dan melalui peraturan pemerintah terhadap dunia bisnis yang
memungkinkan munculnya produk baru. e) Penelitian dan pengembangan. Sering
menghasilkan gagasan baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
5. Analisa pulang pokok (break event point) adalah teknik untuk
menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume
penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi
tidak untung). Selain itu, analisa pulang pokok juga adalah proses menghasilkan
informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang
berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.
Unsur Dasar
Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok umumnya terdiri
dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuatan keputusan relatif
terhadap 7 unsur pokok. Masing-masing unsur dan definisinya adalah sebagai
berikut:
a. Biaya tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang
diadakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari
biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga
pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
b. Biaya variabel
Biaya vaiabel adalah pengeluaran yang
berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel
adalah biaya pembunkusan produk, biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat
produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
c. Biaya total
Biaya total adalah total biaya total
dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
d. Pendapatan total
Pendapatan total adalah semua nilai
rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya
pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
e. Keuntungan
Keuntungan didefinisikan sebagai
jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang
dijual.
f. Kerugian
Kerugian adalah jumlah biaya total
produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan
barang tersebut.
g. Titik pulang pokok
Titik pulang pokok didefinisikan
sebagai situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya;
organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi
biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami
kerugian.
6. a) Perusahaan perseorangan.
Perusahaan perseorangan adalah
bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan
perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya,
apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh
kerugian itu.
b) Kongsi
Persekutuan adalah bentuk bisnis
dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk
mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan
firma.
c) Perseroan.
Perseroan adalah
bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan
direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta
perusahaan.
d) Go Public
7. Seleksi adalah pemilihan individu untuk
disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses
Seleksi:
a. Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
b. Wawancara Pendahuluan
c. Tes Kecerdasan (intelegence)
d. Tes Bakat (Aptitude)
e. Tes Kepribadian (Personality)
f.
Rujukan Prestasi
(Performance References)
g. Wawancara Dianostik
h. Pemeriksaan Kesehatan
i.
Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering
digunakan untuk membantu proses seleksi adalah
1.
Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas
sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang
tersedia.
Dibagi menjadi empat
kategori :
- tes bakat (aptitude
test)
- tes pencapaian
(achievement test)
- tes minat vokasional
(vocational interest test)
- tes kepribadian
(personality test)
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan
bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok
latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat
dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.