Jumat, 29 November 2013

ILMU BUDAYA DASAR "IDEOLOGI DAN PANDANGAN HIDUP"

Nama : Muhammad Isa
Kelas : 1ID12
NPM : 36413009



Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos. Menurut Descartes:   
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004”
Plato (abad 3 SM) Menerangkan bahwa Ideologi sebagai kebenaran sejati, yang scara kasar dapat disimpulkan sebagai seperangkat nilai dan aturan atau hukum yang dipercayai dapat membantu manusia dalam menjalani hidupnya.
Egelton(1991) dalam bukunya Ideology menyatakan Ideologi sebagai suatu yang kompleks.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Ideologi diartikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. An-Nabhany (1953) mendefinisikan Ideologi sebagai pemikiaran yang mendasar(aqidah) yang rasional yang darinya melahirkan sistem peraturan kehidupan..
Ideologi Islam
ISLAM Sebagai Ideologi ?                                          
Islam mempunyai keunikan dibanding dengan agama lain, dari segi wilayah ajarannya, Islam tidak hanya mengurusi urusan Ruhiyah (ritual-spiritual), akan tetapi meliputi juga masalah Siyasiyah (politik). Atau dengan kata lain Islam adalah aqidah spiritual dan politik (al-aqidah ar-ruhiyah was-siyasiyah).
Al-aqidah ar-ruhiyah adalah aqidah atau ajaran yang mengatur masalah yang berhubungan dengan akhirat, seperti syurga, neraka, pahala dosa, dll. Termasuk didalamnya masalah ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, dll. Sedangkan al-aqidah as-siyasiyah adalah aqidah atau ajaran yang mengatur urusan kehidupan, seperti politik, ekonomi, social, pemerintahan, pendidikan, layanan kesehatan, persangsian/hukum, dll. Kedua aqidah atau ajaran tersebuut berasas pada aqidah (pemikiran dasar) yang sama yaitu aqidah Islam.
Jadi jika kita melihat pada definisi-definisi ideologi diatas jelas Islam adalah sebuah agama sekaligus Ideologi. Islam bukanlah sekadar agama ritual yang mengatur masalah tatacara ibadah saja seperti agama-agama lain.
Sebagai agama dan Ideologi, islam adalah ajaran yang mengandung aqidah dan sistem, atau dalam istilah lain Islam adalah ajaran yang yang mengandung aqidah dan Syari’ah. Aqidah yang dimaksud disini adalah keimanan kepada Allah, malaikat, Rasul, kitab, Hari Kiamat, serta Qadha dan Qadar. Sedangkan Syariah adalah sekumpulah hukum Syara’ yang mengatur seluruh masalah manusia. Syariah Islam merupakan hukum yang mencakup semua urusan, dengan sumber utamanya al-Qur’an dan as-Sunnah.
“dan kami turunkan kepada muy kitab ini untuk menerangkan semua perkara”(TQS. An-Nahl:89).
“Hari ini telah ku sempurnakan agama kamu dan telah ku cukupkan nikmat-Ku untukmu, serta aku Ridha Islam sebagai Dien mu”(TQS. Al-Maidah: 3).
Rasulullah Muhammad SAW. Adalah contoh manusia yang mengemban Islam sebagai Ideologi. Aisyah ra. Menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an, jadi apasaja yang beliau kerjakan adalah datang dari al-Qur’an sebagai sumber hukum utama Ideologi Islam. Ketika beliau mengasihi orang-orang miskin, itu semata-mata karena Allah SWT memerintahkan demikian, sama halnya ketika beliau bersikeras terhadap orang-orang kafir. Ketika beliau mencari nafkah, maka aktivitas ini juga tidak lepas dari perintah Allah, dan dalam aktivitasnya ini ada standar Islam yang beliau pedang yaitu halal-haram.

Pandangan hidup Islam
Dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara yang khas. Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat al-Qur’an, beliau menjelaskan dan menyebarkannya kemasyarakat. Cara-cara seperti ini tidak sama dengan cara-cara yang ada pada scientific worldview,dan oleh sebab itu Prof.Alparslan menamakan worldview Islam sebaai ‘quasi-scientific worldview’. Penjelasan lebih detail tentang pandangan hidup Islam akan dilakukan kemudian.
Proses pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubugan (architectonic whole).

Namun, ia tidak merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur worldview yang dimilikinya.
Meskipun pengetahuan yang diterima oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi lima:
1) Struktur tentang kehidupan,
2) Struktur tentang dunia,
3) Struktur tentang manusia,
4) Struktur tentang nilai dan
5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep dalam worldview ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap individual dan sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia adalah konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu pengetahuan adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia (dalam transparent worldview).
Gabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis.
Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar