Seperti yang telah
dibahas pada Artikel sebelumnya yang menyatakan bahwa “Manusia tidak akan
terlepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna
kebudayaan itu sendiri ,kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala
manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian
manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan,
setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala
disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan”.
Yap,Seiring
perkembangan zaman tingkah laku manusia terutama para remaja kian
berubah,mereka cenderung mengikuti pola budaya masyarakat barat tanpa
memikirkan dampak negatif yang terus mengikis tata krama yang merupakan suatu
ciri khas masyarakat Indonesia. Sejak dahulu orang Indonesia terkenal dengan
kesopanan dan ramah-tamahnya, serta adat istiadat yg dijunjung tinggi. Namun,
apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sungguh ironis sekali
dimana banyak sekali pergeseran yang dilakukan oleh anak- anak, remaja mengenai
budaya sopan santun ini. Di majalah, televisi, internet, tak jarang orang
berani melakukan perilaku yang sebenarnya dianggap tidak sopan, namun sudah dianggap
biasa.
Melihat kondisi
demikian, agaknya tepat jika orang tua ikut berperan dalam pembentukan etika
pada anak. Dan orang tua pula dituntut untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut.
Namun mengajarkan etika tidak bisa dilakukan hanya satu hari. Hal ini
membutuhkan proses yang cukup panjang dan haris dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan. Hal tersebut adalah suatu langkah awal untik membentuk suatu
generasi yang sadar diri terhadap tatakrama dan sopan santun.Dan kita sebagai
pemuda pun harus mampu berfikir logis dan kritis dalam menghadapi krisis
“berbudaya baik” sehingga dapat menjadi contoh tauladan baik bagi kerabat terdekat
kita.
Selain Tata krama yang
menjadi ciri khas budaya Indonesia terdapat Banyak sekali kebudayaan yang
sangat unik dan menarik dari Indonesia. Contohnya
;
Makepung,
Balap Kerbau Masyarakat Bali.
Umumnya masyarakat
Indonesia lebih mengenal karapan sapi yang berasal dari Madura. Sedangkan di
Bali ada juga upacara Makepung. Kalau di Madura menggunakan hewan sapi,
sedangkan Makepung menggunakan kerbau.
Atraksi Debus
Banten
Kalau atraksi debus yang
berasal dari Banten ini, pastinya juga sudah di kenal luas, karena memang debus
manjadi salah satu seni dan budaya dari Banten yang sangat khas dan menarik.
Sebenarnya
masih banyak budaya di Indonesia dan sebagai warga negara Indonesia kita harus
menjaga Kebudayaan indonesia, Sayangnya ketika ada segelintir pemuda yang
mencoba mempelajari budaya kita sendiri, teman temannya malah menjerumuskan
mereka pada hal yang buruk. Banyak alasan untuk membuat mereka berhenti
mencintai negara kita sendiri,seperti tidak gaul atau ketinggalan zaman dll.
Cintailah
budaya bangsa sendiri,bukankah negara maju adalah negara yang menghormati
budayanya sendiri? Dan sudah selayaknya kita sebagai generasi muda Indonesia
melestarikan kembali budaya kita. bukan begitu sahabat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar